Sisi Lain Kota Surabaya
Jika kamu
mengatakan bahwa Surabaya adalah kota Metropolitan, gak ada yang salah
dengan ucapan itu. Yup, tak bisa dipungkiri Surabaya merupakan kota
terbesar kedua setelah Jakarta. Dengan kepadatan penduduk dan segala
macam problematika yang terjadi tetapi kota ini menjadi kota yang tak
terpisahkan dari kehidupan pribadi saya. Semasa kecil saya memang sudah
tinggal di Surabaya, bahkan orang tua sayapun sudah tinggal di Surabaya
saat masih bujangnya. Dilahirkan dan tumbuh di kota Surabaya membuat
kepribadian saya menjadi kokoh tak tertandingkan(kayak iklan
ya,hahaha....).
Tetapi
hingar bingar kota metropolitan itu seketika lenyap dari pandangan saya
takkala pada saat saya mengunjungi Surabaya bagian Barat.Karna bagian
dari salah satu mencari nafkah, mau tak mau saya menyusuri daerah Barat,
taukah anda daerah Jurang Kuping, Benowo, Alas Malang, Sumur Welut?
kalo anda penduduk situ sih jawabannya pasti tau, begitu juga kalo
kalian liat map ya pasti jawabannya juga tau, atau pernah denger dari
orang-orang, kalo yang ini pasti jawabannya "kayak pernah denger
ya"...hehehe...
Nah
ternyata kehidupan disini bagaikan suasana pedesaan yang masih hangat.
Sawah-sawah yang luas, dengkuran jangkrik di malam hari, peternak sapi
yang masih menggembalakan di jalan raya, jalanan yang naik turun bukit,
bahkan aroma tungku pembakaran kayu menjadi bau khas di sepanjang
perjalanan tugas saya. Ahhhh....saya rindu suasana kedamaian itu. Ya
karna saya tidak pernah merasakan mudik, jadi pengen rasanya menikmati
kedamaian di antara hiruk pikuk kota Surabaya.
Dan
ternyata gak usah jauh-jauh lah ke mencari kesejukan dan kedamaian ala
aura pedesaan, cukuplah berjalan-jalan di Surabaya Barat. Walaupun
banyak juga pemandangan kontras pembangunan perumahan elit di Surabaya
Barat. Cukuplah untuk mengobati sakit hati saya karna gak bisa mudik :D
0 komentar: