Menikmati Suguhan Kuliner Banyuwangi di kaki Gunung Ijen

Matahari mulai menunjukkan kegagahannya. Warna langitpun mulai berubah menjadi sangat terang. Sinar mentari pun mulai member kehangatan di sela-sela tulang yang sudah mulai lelah ini. Perjalanan yang amat panjangpun akhirnya bisa aku lalui. Ya walaupun banyak merepotkan banyak orang tapi aku bersyukur Tuhan mengirimkanku teman-teman yang sangat baik. Walaupun aku belum pernah mengenal mereka setidaknya rasa memiliki dan saling membantu hadir di tengah-tengah mereka. 


Perjalanan turun pun tak semudah perjalanan pada saat naik. Butuh ketelitian ekstra agar tidak tergelincir ke bawah. Jalanan yang berdebu pun menjadi satu di dalam jejak kaki kita. Tak sedikit dari kami yang membutuhkan waktu lebih lama agar semua bisa selamat hingga ke bawah. Dan hasil dari perjalanan ini ada seorang dari kami yang kakinya terkilir. Langkah kamipun terhenti, beristirahat, serta mengobati teman kami yang terkilir. Hingga dia mengatakan siap dan kamipun bergegas melanjutkan perjalanan. Sampailah kami di pintu gerbang yang berbeda dari saat kami berangkat. Perut yang mulai keroncongan mulai membuat mata kami menebar pandangan ke beberapa sudut warung yang berjejer yang jumlahnya tak lebih dari lima. 

Salah satu dari kami memilih warung yang paling pojok yang ada disana. Nasi Tempong, makanan khas Bumi Blambangan Banyuwangi.

Terdengar aneh pada awalnya, tapi ketika teman saya berkata ini adalah makanan khas dari Banyuwangi, seketika itu hampir semua orang pesan makanan yang satu ini. Makanan ini sendiri terdiri dari nasi putih dipadu dengan kangkung rebus diberi lauk pauk antara lain ikan asin yang digoreng kering, tahu, tempe, dan telur. Lalu diatasnya diberi sambal mentah yang baru saja dihaluskan dari cobek. Menu yang sederhana ini langsung bisa menyita perhatian kita yang sudah terlalu lelah ini.

Udara yang dingin membuat satu porsi nasi tempong habis tanpa tersisa dari wadahnya. Segelas teh hangat menutup acara makan siang kita dan saatnya kita harus kembali ke elf untuk menuju destinasi berikutnya.

Penyuka siomay’, penyuka kwetiaw, penyuka green tea dan tiba-tiba suka berpergian’hanya untuk menikmati alam’

6 komentar:

  1. Beeeeuhhhh makanannya merakyat banget mbak, enak :)

    BalasHapus
  2. Abis jalan2 lelah. Makan ginian enak banget

    BalasHapus
  3. nasi tempong , jadi penasaran nih, belum pernah nyoba sih

    BalasHapus