Inilah Gambaran Singkat Jika Kamu Ingin Backpacker ke Flores
Sudah berbulan-bulan rasanya perjalanan ke dataran Flores
hanya singgah di otak tanpa sedikitpun bergeser ke tulisan. Yah...rasa malas
ini sudah menjadi kebiasaan kalo dibiarkan berlarut-larut. Walaupun perjalanan
yang tidak begitu lama, namun saya bisa merasakan bahagianya, sedihnya,
terkejutnya, campur aduk menjadi satu hingga setiap momen itu bisa tergambar
jelas dibenak saya. Karena banyak yang harus saya ceritakan, maka saya rangkum
untuk garis besarnya saja ya, biar memori ini tidak pernah hilang di otak saya.
1. Setelah pesawat kami mendarat di Kupang, yang
ada di otak saya ada mengeksplor wisata-wisata terdekat dari bandara. Maka saya
memutuskan untuk naik taksi bandara. Tapi kali ini saya berasa dibohongi
habis-habisan. Yang semula tarif dari bandara ke kota hanya 80rb, tapi ternyata
menjadi 80rb per destinasi. Padahal destinasinya biasa-biasa aja. Dan
sesampainya di bandara kita dikenakan 300rb untuk muter-muter di dekat-dekat
bandara Kupang.
2. Bukan berarti kalau sama-sama wilayah Nusa
Tenggara Timurnya bisa sama musimnya. Di Kupang cuacanya sangat panas
menyengat, banyak tumbuhan sedang meranggas disana, Sesampainya di Ende, hujan
mendung mulai menyapa kita. Bertolak belakang dengan keadaan di Kupang.
3. Sebelum memakai jasa transportasi umum hendaklah
ditanyakan di awal, karena jika ketemu dengan orang yang tidak bertanggung
jawab kita bisa dipatok dengan harga mahal.
4. Ternyata ada penginapan di Desa Moni yang
harganya relatif murah yaitu 100rb buat 3 orang, ada juga penginapan berkonsep
tidur di tenda dengan harga 50rb semalam. Tanya warung-warung di pinggir jalan.
5. Angkutan umum disana yaitu mobil xenia/avanza
yang bisa terdiri dari beberapa penumpang. Jadi jika ketemu mobil tersebut
jangan sungkan-sungkan menghentikan di pinggir jalan. Tarif perkota biasanya
50-100rb.
6. Kadang destinasi yang kamu inginkan tidak bisa
kamu datangi semuanya, kecuali kalau kamu ikutan paket tour atau punya banyak
waktu disini. Termasuk saya yang tidak bisa ke Waerebo dan beralih ke Todo
dengan model rumah yang sama-sama kerucutnya.
7. Dapat pengalaman seru, ketika naik angkutan dari
Ruteng menuju Labuan Bajo. Dimana salah satu penumpang, ibu-ibu paruh baya
meminum air aki. Inilah yang membuat saya dan teman saya dikerubungi orang
sedesa, mereka menggunakan bahasa lokal yang tidak saya mengerti sama sekali.
Oh no....
8. Banyak cara untuk mengelilingi Pulau-pulau di
Labuan Bajo, mulai dari travel agen disekitaran Labuan Bajo, sharecost dengan
teman-teman di media sosial, cari temen untuk patungan kapal dengan
tawar-menawar langsung on the spot. Untuk mengelilingi Pulau-pulau besar
seperti Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar tarif berkisar 2jt-5jt
perkapal tanpa makan, dan dapat bonus pulau-pulau kecil sekitaran situ.
9. Yang membuat jantung mau copot, ketika pesawat
delay di Labuan Bajo dan harus mengejar pesawat selanjutnya di Denpasar.
Alhasil saya ketinggalan pesawat ke Surabaya dan memilih naik bis ke Surabaya.
Beruntunglah saya bertemu dengan orang baik saat itu.
Jadi, kapan kamu ajak aku pergi? ^_^ 😏
 |
Rumah Adat Todo |
 |
Gili Laba / Gili Lawa Darat |
 |
Jarak sama komodo minim 5 meter |
 |
Photo dulu sebelum pulang |
 |
Pulau Padar |
 |
Bapak-bapak dan mak-mak rempong |
 |
Gangguin orang pacaran, hehehe |
 |
Makan siang di atas kapal |
 |
Dugong sebutan sayanganya, ranger wanna be....kakakaka |
 |
Tai Komodo yang katanya bisa mematikan tanah, berrrr |
 |
Menengok matahari terbit di Desa Rinca |
 |
Kebaktian gereja di pinggir pantai |
 |
Bandara Aroesboman Di Ende |
 |
Pulau Kelor |
 |
Di Pulau Rinca ada homestay nya, bisa dibayangi bangun tidur disambut komodo, hiiiii |
 |
Komodo agresif, banyak ditemukan di Pulau Rinca |
 |
Pulau timbul dengan hiasan LOVE |
IBU-IBU MINUM AIR AKI? AIR AKI YANG ITU?? Wah... seandainya kalau diceritakan di dua oaragraf sendiri, kayaknya lucu deh, hehehe.
BalasHapuside bagus nih...
Hapusboleh deh ntar masuk list draft, hehehe