Pendakian Gunung Agung, sejuta cerita didalamnya
Gunung tertinggi di Pulau Bali ini masih memiliki pesona
untuk dinikmati. Walaupun banyak pendaki luar negeri yang menginjakkan kaki
disini tak sedikit juga wisatawan domestik yang ingin menikmati keindahan alam
dari Gunung Agung. Begitu juga saya. Untuk mendaki gunung ini harus tidak
bertepatan dengan upacara keagamaan disana.
Dan sekarang sudah berlaku untuk memakai guide untuk menemani ke Gunung Agung yang harganya gila-gilaan, harga guide Gunung Agung berkisar dari 150rb-300rb perorang tergantung berapa orang se tim. Yah, tarif di Bali sudah sangat komersiable untuk wisatawan domestik sekelas saya, hiks...
Dan sekarang sudah berlaku untuk memakai guide untuk menemani ke Gunung Agung yang harganya gila-gilaan, harga guide Gunung Agung berkisar dari 150rb-300rb perorang tergantung berapa orang se tim. Yah, tarif di Bali sudah sangat komersiable untuk wisatawan domestik sekelas saya, hiks...
![]() |
Skaterz - Arema - Bonek bersatu, bip...bip...bip |
![]() |
Latar belakang Gunung Batur |
Siang itu saya sudah janjian dengan teman yang baru saya
kenal dari sosial media yang memang kerja jadi guide di Bali. Dari dialah saya
banyak tau tentang apa saja yang harus kamu lakukan di Bali dan yang tidak
boleh kamu lakukan di Bali. Berhubung dia asli Jawa jadi topik pembicaraan kita
gak lepas dengan adanya becandaan. Jam 10 waktu Bali saya sudah berada di kos
nya, tak lupa untuk sewa motor untuk mengarah ke daerah Karang Asem. Tepat jam
11 siang rombongan kami meluncur ke arah Pura Besakih, dengan jarak tempuh
Denpasar – Pura Besakih sekitar 2,5 jam akhirnya sampailah kita kesana.
Sebenernya jalannya gampang aja, dari Denpasar lurus ke arah Timur mencari jalur
besar Jl. Prof Ida Bagus Mantra hingga bertemu dengan pertigaan dengan plang
menuju Besakih. Dari situ plang menuju Besakih banyak disepanjang jalan.
Di pintu masuk wisata Pura Besakih, pasti akan ditarik tiket
masuk, bilang saja akan ke Gunung Agung biasanya akan diloloskan dari tiket.
Sampai di gerbang Pura Besakih akan banyak semacam penjaga yang memakai kostum
khas Bali yang akan bertanya akan kemana. Dengan sopan kami mengutarakan untuk
mendaki Gunung Agung, kamipun dikerubuti orang banyak disini dengan mengatakan
untuk naik Gunung Agung harus pakai guide, kami juga mengatakan kalau kami
sudah janjian dengan guide kami. Setelah berbicara agak lama akhirnya kami
diloloskan untuk mengarah ke kantor polisi dekat dengan Pura Besakih.
Setelah menelpon guide kami, akhirnya kami dipersilahkan
singgah di rumahnya. Tak lupa kamipun disuruh mengisi biodata di rumah Kepala
desa setempat untuk registrasi. Tepat jam 6 malam waktu setempat yang menurut
saya kalau di Jawa sudah gelap sedangkan disini terang benderang kamipun berangkat, ditemani
dengan kabut dan gerimis tipis pendakian ini dimulai. Perjalanan awal akan
disuguhi pemandangan berupa perkebunan edelweis dan Bunga Gayatri dengan banyak
jalanan landai hingga 3 jam berlalu. Tak ada pos yang pasti disini, jika guide
sedang berhenti sedang menyalakan perapian berarti itu pos untuk berhenti agak
lama. Setelah melewati 3 jam, selanjutnya kita semakin dihajar oleh trek-trek
menanjak dengan kontur tanah pasir yang bisa saja melorot jika pijakan kita
tidak pas. Anggap saja 3 jam melewati kontur tanah seperti itu. Sepertinya trek
di Gunung Agung ini mulai menunjukkan kegagahannya. Belum selesai saya menata
nafas untuk kontur tanah berpasir, tak lama kemudian saya dihadapkan dengan
jalanan setapak yang lebat dengan rumput dengan kanan kiri jurang yang rimbun. Antara
pijakan tanah dan jurang tertutup oleh rimbunnya rumput yang tumbuh subur di
sepanjang jalur Gunung Agung ini. Sampai akhirnya jam menunjukkan jam 1 malam,
kamipun memutuskan untuk membuat tenda darurat untuk sekedar tidur.
Tepat jam 3 pagi, kami dibangunkan oleh guide dan perjalanan
summit dimulai. Dan taraaaa... sleeping bag saya tiba-tiba basah dan Oh God
saya datang bulan, tepat 4 jam sebelum puncak. Setelah memberi kabar dengan
Guide nya ternyata ada larangan untuk perempuan yang sedang datang bulan
dilarang naik ke Gunung Agung, jika dipaksakan akan membawa bencana baik di
penduduk sekitar Gunung Agung atau pendaki itu sendiri. Larangan lainnya di Gunung Agung yaitu
dilarang membawa daging sapi dan babi jika ingin mendaki Gunung Agung. Si guide
juga bercerita pernah ada tamunya yang membawa daging babi tiba-tiba saja dia
menjadi linglung dan setelah daging babi itu dibuat persembahan jalannya
menjadi lancar kembali. Damnnn.... bisa merasakan apa yang saya rasakan kan? Huaaaa......
Setelah berdiskusi dengan kawan setim, akhirnya saya
memutuskan untuk ditinggal sendirian di tenda darurat dengan catatan Guide nya
harus membackup saya dari serangan-serangan makhluk halus. Sebenarnya keputusan
saya ini berat diterima oleh yang lainnya tetapi dengan pertimbangan biaya
guide yang mahal dan jarak tempuh ke Bali yang juga tidak dekat, akhirnya
mereka bisa menerimanya. Paling gak salah satu dari kita harus ada yang sampai
puncak, begitulah kira-kira yang saya katakan pada mereka sebelum mereka memulai
perjalanannya. Dengan berbekal keril saya yang paling kecil diantara
keril-keril yang lain, mereka berdua melanjutkan perjalanannya dengan guide
kami.
Jam 3 pagi iya jam 3 pagi tepat setelah saya melihat banyangan
aneh dibelakang guide, saya harus ditinggal sendirian didalam tenda dengan
kondisi tidak sedang suci. Keputusan yang saya ambil bukan tanpa resiko, tapi saya yakin ada yang menanti indah diluar
sana setelah kesabaran yang saya lewati. Untuk mengusir perasaan gelisah saya,
saya menyalakan senter terang benderang dan menyetel musik keras-keras,
sesekali saya tidur dan tiba-tiba terbangun dengan derap langkah kencang disebelah
tenda saya. Allahuakbar.... rasanya saya sudah berada di puncak titik terendah
saya dan tak terasa air mata ini meleleh. Sambil memejamkan mata tak lupa saya
membaca lafal-lafal Allah apa saja yang bisa saya baca sambil berdoa agar hari
cepat terang.
Perjalanan hingga ke puncak menurut versi teman saya
didominasi oleh batuan-bantuan besar dan terjal hingga ke puncak. Di puncak kamu bisa melihat Gunung Batur dan danaunya yang indah, jika tidak berkabut puncak Gunung Rinjani bisa terlihat dari sini. Tepat jam 10
pagi salah satu tim turun dengan tergesa-gesa. Sambil mengatur nafas, dia
menanyakan kabar saya selama ditinggal sendirian. Guide dan 1 orang lagi muncul
sejam kemudian. Akhirnya saya bisa bernafas lega. Walaupun ada perasaan yang
janggal karena antara saya harus ikhlas dan kecewa, saya yakin “Tuhan
memberikan kekecewaan karena kita diajarkan untuk ikhlas menerima dan Tuhan
akan mengganti keikhlasan kita dengan yang lebih baik dari yang kita inginkan.”
![]() |
Jalur Menuju Puncak Gunung Agung |
![]() |
Kapten lagi oleng |
Tas nya aja yang foto sama puncak, hiks... |
Untuk yang butuh kontak Guide Gunung Agung bisa email atau
whatsapp saya ya, untuk kontak persewaan motor juga bisa email dan whatsapp
saya.
Salam,
Siembun
Wahhh keren, bisa mendaki gunung agung..
BalasHapussaya jadi mupeng dehh..
bisa tolong kirim no kontak guidenya di email endahkurniawira@gmail.com?
terima kasih banyak dan salam kenal.
semoga lain waktu bisa mendaki hingga puncak gunung agung ya mbak :)
oke mbak segera dikirim...
Hapusiyah semoga next sampe puncak, salam kenal juga
Sijai: Selain pantai, ternyata Bali punya gunung yang keren juga untuk didaki ya..
BalasHapusharus kesini lah sekali kali kalo ke Bali, hehehe
Hapussyuhada: Wah, ngeri juga pemandangannya. Itu gak dapet sunrise atau sunset ya, mba?
BalasHapusdapet sunrise nya Pak kalo nyampe puncaknya
HapusJadi kena berapa utk guidenya mbak? Mereka merangkap porter juga gak?
BalasHapusTerima kasih sebelumnya..🙏
range nya tergantung brp orang yang naik, hanya guide aja, kalo porter beda lg
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskalo sendirian coba cari gandengan pas di pura besakihnya. Biasanya kalo lg mujur bisa barengan mapala di Bali yang lagi diklat. Oke saya kirim ke emailnya
HapusMba salam kenal,ceritanya bagus meskipun gk smp puncak gpplah. Yg penting sehat, selamat. minta kontak guide dan penyewaan motor ya mba. Kirim ke email saya sulistiarum@gmail.com trims
BalasHapussudah saya email ya mbak
HapusHalo Mbak Intan,
BalasHapusSy baca catatan perjalanannya. Menarik. Rencananya bulan depan sy mau naik gunung Agung. Bolehlah diemail kontak guidenya ke: kenariesuryadi@gmail.com
Trims.
sudah saya email ya mbak
Hapusmba minta nomer kontek guide + porter ya mbak ke deran8888 [@] hotmail.com
BalasHapussudah saya email ya
HapusHalo Mbak Intan,
BalasHapusSampe bulukuduk berdiri bacanya,gak kebayang pas mbak intan di tinggal muncak dalam kondisi lagi datang bulan.
luar biasa.
Btw boleh kan saya minta no kontak guidenya mbak ke
edi@dusdusan.com
sudah saya email ya
HapusSelamat pagi mba Intan...
BalasHapusSangat menarik ceritanya...
Mohon info kontak guide dan ojek motor boleh mba..?
Saya calon pendaki dari surabaya.
Salam lestari...
David_suhendro91@yahoo.com
sudah saya email ya
HapusHi Mba, bagi contact guide nya ya, terima kasih..
BalasHapusKeren view dan cerita nya
Salam lestari..
Boleh share info guide nya ke gumilar_dadan@yahoo.com
Hi sist... Blh donk info guide dan rent motornya. Rencana awal januari sy mau mendaki ksna. Keren bgt ceritanya. Bnyk info bgt buat sy sbg pendaki pemula. Salam kenal ghea. gdevisthalamorha@gmail.com
BalasHapusSelamat siang,
BalasHapusBoleh minta tolong untuk share nomor kontak guide nya ke email saya kah?
momonsg@yahoo.com
Thanks
Selamat siang...
BalasHapusMbak'e..Minta tolong kirim nomor kontak guide G.agung di email rio363250@gmail.com
Saya tunggu ya mbak...
Trimakasih
Mba, mohon info konta guide nya
BalasHapusiqbal_isw18@yahoo.com
udah ya
Hapushai mba, isi blogmu bagus sekali dan rapi enak dibacanya. aku mw mnt kontak guide gunung agung ya. ini emailku marsyaidn@gmail.com ditunggu balasanmu yah mba. makasih banyak :)))
BalasHapusdone :)
Hapusmba minta kontek guidenya plis. ke egansurya645@gmail.com
BalasHapustrims
udah ku email ya
Hapuspermisi mbak minta tolong kontak guide nya kirim ke email : putrakur677@gmail.com
BalasHapusHalo mbak, terima kasih atas info tulisannya, sangat informatif. Apakah saya boleh meminta kontak guidenya ke qaediworks@gmail.com? Kalau boleh tahu juga kemarin mbak ke Gunung Agung bulan apa? Terima kasih
BalasHapus