Bagaimana Mengolah Rejeki Halal Yang Kita Terima

21.06 1 Comments

Kemarin saya dan beberapa Investarian Manulife yang lain belajar tentang konsep rejeki dan juga belajar mengelola keuangan secara syariah, walaupun ilmu keuangan syariah saya masih cetek ya, tapi saya dari dulu sangat meyakini didalam rejeki yang kita terima terdapat rejeki orang yang lain yang dititipkan kepada kita.

Ada sebuah hadist dari HR Bukhori menyatakan, "simpanlah sebagian dari harta kamu untuk kebaikan masa depan kamu, karena itu jauh lebih baik bagimu". Saya rasa untuk hidup memang harus ada dana darurat yang bisa diambilkan dari dana investasi atau dana tabungan yang sudah kita sisihkan sebelumnya, Kenapa? karena kita memang harus siap dengan resiko yang kita terima dalam hidup, gak mungkin dong hidup ini datar-datar aja, adakalanya diatas dan ada kalanya dibawah.


Lalu siapa saja yang berhak mendapatkan rejeki yang kita terima? Ada 4 orang yang berhak menerima nya.


1. Diri Kita Sendiri dan Pasangan

Mau nggak mau, kita harus memnuhi kebutuhan hidup kita dari rejeki yang kita terima, kebutuhan pangan setiap hari, kebutuhan rumah tangga yang harus kita beli, dan juga kebutuhan-kebutuhan yang akan kita persiapkan di masa depan, termasuk kebutuhan pensiun di masa tua. Kalo kita beranggapan kebutuhan masa tua lebih sedikit, itu salah besar, semakin tua kebutuhan kita sama dengan kebutuhan di masa depan, contohnya nih, kalau kita muda makan apa saja oke aja, asala murah dan kenyang, sedangkan kalau tua, makan yang kita konsumsi haru sehat dan bernutrisi dan itu biasanya harganya gak murah. Belum lagi harga kebutuhan pokok yang mengalami inflasi.
2. Orang Tua

Yang ini bentuk bakti kita terhadap orang tua, ya walaupun orang tua kita tidak pernah meminta kita untuk memberikan hasil kerja keras kita, tapi ini sebuah kewajiban buat kita untuk mencukupi kebutuhan orang tua. Tapi jangan sampai kita berpikiran, nanti kita kalau sudah tua pasti dibantu anak kita, please, hilangkan pikiran itu. Kita gak pernah tau masa depan kita seperti apa, jadi selagi kita bisa berusaha dengan tangan dan kaki kita sendiri jangan sampai merepotkan orang lain terutama darah daging kita sendiri.

3. Anak

Kebutuhan makan dan kebutuhan pendidikan adalah kebutuhan utama yang harus kita penuhi sampai anak kita dewasa. 

4. Orang Lain

Karena sebagian harta kita ada harta orang lain yang dititipkan kepada kita. QS. Adz.Dzariat : 19, "Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang yang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian"

Lalu bagaimana mengelola rejeki kita agar kita bisa memberikan hak rejeki kita

menempatkan harta kita kedalam sistem ekonomi syariah yang bisa dilakukan dengan investasi syariah. Kayak contoh nih reksadana syariah oleh Manulife. Karena selain diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Direksi MAMI, reksadana ini juga diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah, dimana alur keuangan kita benar-benar dijalankan dengan keuangan yang halal. Semua ada di klikmami.com.

Apa saja yang harus dihindari untuk berinvestasi?

 

 Ciri-ciri Investasi Bodong